Kisah Bapak, Voice Note dan Nasi Bungkus

Gambar dari ayowisata.wordpress.com

Artikel ini saya temukan di beranda FB saya. Jika yang bersangkutan kebetulan membaca, mohon izin dan dimaafkan jika tidak berkenan. Maksud saya hanya membagikan kisah inspiratif ini agar menjadi renungan buat kita semua 🙏


Kisah Bapak, Voice Note dan Nasi Bungkus

Tadi sewaktu sedang membeli nasi bungkus, saya perhatikan ada seorang bapak sedang duduk sambil voice note dengan seseorang.


Sedikit terdengar obrolan beliau dengan istrinya :


Istri :

“Mas kerja baik-baik ya. Nanti kalau lapar jangan lupa makan bekal yang sudah saya masakin. Saya tau saya ngga jago masak, tapi itu makanan kesukaan mas walau pun ngga terlalu enak.”


Tak lama saya dengar VN yang sama diulang-ulang oleh istrinya. Terdetik dalam hati, “sepertinya istrinya tipe wanita yang suka mengulang pembicaraan dua tiga kali.. atau Bapak itu mengulang VN yang sama berkali-kali.”


Tak lama setelah itu saya beranikan diri untuk mendekati bapak tersebut.


Lalu saya membuka percakapan ;

Saya :

Ngebungkus nasi juga pak?”


Bapak :

Sambil tersenyum bapak itu menjawab, “iya mas.. Saya bungkus saja karena mau makan di rumah.”


Saya :

“Oh.. Istrinya lagi ngga di rumah pak?”

(karena saya lihat bungkus nasi nya hanya satu)


Bapak :

“Istri saya sudah meninggal 4 tahun yang lalu”


Saya :

“Inna lillahi wa Inna ilaihi rojiʼun.. Terus tadi bapaknya VN sama siapa?”


Bapak :

“Itu VN lama yang masih saya simpan sampai sekarang. Kalau rindu pasti saya dengarkan VN itu. Saya ngga punya anak, jadi hubungan kami sangat dekat seperti sahabat. Setelah dia ngga ada, saya ngga tau lagi mau bertukar cerita dengan siapa.”


Beliau melanjutkan :

“Jadi saya luangkan waktu untuk dengarkan VN dari dia. Istri saya meninggal ketika shalat subuh berjamaah, meninggal ketika sujud.”


Setelah itu saya tak lagi banyak bertanya karena wajah beliau sudah terlihat sedih. Sebelum pergi beliau sempat berpesan.


Bapak :

“Kalau Mas nya WA istri, jangan kebanyakan chat. Banyakin VN aja. Ketika jauh seperti ini jadi selalu bisa dengar suaranya. Kalau rindu bisa dengar suaranya berulang-ulang..”


____

✍️ Ditulis oleh salah seorang teman saya dari Negara tetangga, saya coba alih bahasakan agar teman-teman bisa mendapat faedah darinya.







Posting Komentar untuk "Kisah Bapak, Voice Note dan Nasi Bungkus"